
Kegiatan UNDP-Bappenas Annual Dialogue 2025 Reimagining Indonesia: Driving Sustainable Progress Towards Golden Indonesia 2045 yang dilaksanakan pada:
🗓 : Selasa, 25 Februari 2025
⏰ : 08.30 s.d 12:00 WIB
📍: Park Hyatt Hotel, Jakarta
Host :
United Nation Development Programme (UNDP) & Bappenas
Pembicara:
UNDP
- Mr. Norimasa Shimomura, Resident Representative
- Ms. Sujala Pant, Deputy Resident Representative
- Mr. Ari Yahya Pratama, Head of Management and Programme Oversight
Bappenas
- Bapak Putut Hari Satyaka, Deputi Bidang Pembiayaan dan Investasi Pembangunan
- Ibu Agustin Arry Yanna, Direktur Pendanaan Multilateral
List Undangan
- Kementerian Pariwisata
- Ibu Rizki Handayani, Deputi Bidang Industri dan Investasi
- Bpk Amnu Fuadiy, Asisten Deputi Manajemen Usaha Pariwisata Berkelanjutan
- Kementerian Luar Negeri
- Kementerian Sekretariat Negara
- Kementerian Lingkungan
- Kemenko Pengembangan Manusia & Kebudayaan
- Kementerian Kehutanan
- Kementerian ESDM
- Kementerian Keuangan
- Kementerian Kesehatan
- Kementerian Dalam Negeri
- Kementerian KKP
- Kementerian Pendidikan Dasar & Menengah
- Kementerian Perlindungan Pekerja Migran Indonesia
- Kementerian Desa & PDT
- Kementerian Pemberdayaan Perempuan & Perlindungan Anak
- Kementerian Pemuda dan Olahraga
Sambutan – Mr. Norimasa UNDP
Tahun 2024 merupakan tahun yang menantang bagi UNDP di mana kontribusi UNDP terhadap program pembangunan berkelanjutan di Indonesia sekitar USD 56,6 juta mendorong perubahan transformatif dalam iklim, energi, tata kelola, ekonomi, dan membangun ketahanan melalui keuangan inovatif dan teknologi digital, bekerja sama dengan Pemerintah Indonesia. Pada siklus CPD 2026-2030, UNDP terus berupaya melakukan program yang selaras dengan Astacita serta RPJMN.
Sambutan – Bapak Putut Bappenas
Sebagai langkah strategis menuju Indonesia Emas 2045, telah dipersiapkan UU 59/2024 tentang RPJPN, Perpres 12/2025 tentang RPJMN, serta UNSDCF 2021-2025, UNDP CPD 2021-2025, untuk mendukung implementasi melalui kerjasama internasional agar tercapai Indonesia menjadi negara maju dan berdaya saing global.
UNDP telah menyalurkan USD 313 juta untuk mendukung RPJMN dan SDG sepanjang tahun 2020 – 2024. Pada tahun 2022, telah terpenuhi 138 indikator SDG Indonesia, dan tersisa 55 target indikator hingga tahun 2030 yang diharapkan dapat tercapai dengan dukungan dari CPD siklus 2026-2030.
Launching Annual Report – Bapak Ari UNDP
Development impact yang telah dilakukan UNDP sejak 2021 – 2024 mencakup pendanaan program, pengurangan emisi, akses energi bersih dan terjangkau kepada masyarakat di Indonesia Timur, distribusi vaksin melalui aplikasi digital SMILE, pembangunan infrastruktur tahan bencana, serta pembiayaan inovatif untuk aksi iklim. Dengan mobilisasi sumber daya dan kolaborasi lintas sektor diharapkan kontribusi dan development impact semakin optimal.

Upcoming UNDP CPD 2026-2030 – Ms Sujala UNDP
Dalam CPD 2026-2030 telah ditetapkan 3 outcome, yaitu:
- Inclusive Human Development – seluruh masyarakat di indonesia dapat berpartisipasi secara adil dan mendapatkan manfaat dari layanan dasar yang berkelanjutan dan berkualitas untuk meningkatkan kesejahteraan.
Output yang diharapkan adalah adanya penguatan akuntabilitas, transparansi dan inklusivitas instusi pemerintah, peningkatan pelayanan terhadap masyarakat dan pelibatan kelompok-kelompok rentan dalam pengambilan keputusan. - Nature, Decarbonization, and Resilience – Indonesia yang rendah karbon dan berketahanan iklim berhasil memajukan transisi energi yang adil dan pengelolaan keanekaragaman hayati dan sumber daya alam yang berkelanjutan demi kepentingan dan kesejahteraan semua orang.
Beberapa output dan program yang dapat dilakukan adalah peningkatan kebijakan dan kapasitas terhadap dekarbonisasi, konservasi dan ketahanan lingkungan: climate action, circular economy, pengelolaan sampah, transisi energi; penguatan terhadap pengelolaan resiko bencana dan iklim, penguatan komunitas lokal dan kelompok rentan dalam memitigasi perubahan iklim. - Economic and Digital Transformation – seluruh masyarakat di indonesia mampu berkontribusi dan memperoleh manfaat dari kemakmuran ekonomi yang inklusif, produktif, terdiversifikasi, dan berkelanjutan.
Output dan program yang dapat dilakukan diantaranya adalah: melalui penguatan kebijakan, pembiayaan dan kelembagaan untuk memperkuat transisi ke arah low-carbon dan ekonomi berkelanjutan: mencari sumber-sumber pendanaan baru, standarisasi dan sertifikasi berkelanjutan; peningkatan kapasitas dan solusi inovatif dari sector swasta dalam melakukan perubahan kepada ekonomi yang berkelanjutan: green financing (SDG bond, green bond), peningkatan akses terhadap pinjaman dan digital market, green investment; penguatan masyarakat dan komunitas lokal dalam mengoptimalkan digitalisasi dan pelibatan aktif dalam ekonomi berkelanjutan.
Dalam tiap outcome terdapat output yang dapat didiskusikan untuk mendapatkan masukan lebih lanjut dari seluruh K/L.
Beberapa point Diskusi & Masukan:
- Laporan 2024 perlu menunjukkan dampak pada semua kegiatan yang berkaitan dengan SDG. Untuk CPD diharapkan dapat transparan dan terukur, capaian serta hal yang perlu diperbaiki. Perlu upaya kolaboratif dengan tematik kunci area, serta konsultasi periodik dengan badan PBB maupun dengan Kemlu untuk memantau progress.
- Diperlukan peningkatan kapasitas alih teknologi untuk memastikan seluruh pemangku kepentingan memiliki kemampuan untuk penerapan teknologi rendah karbon, perdagangan karbon yang transparan, akuntabel, dan mudah diakses baik nasional maupun internasional.
- Perlunya keterpaduan dalam pengembangan sistem maupun aplikasi pemerintah sehingga untuk transformasi digital diharapkan dapat menerapkan keterpaduan untuk menghindari penggunaan teknologi yang tumpang tindih dan membingungkan bagi masyarakat.
- Dalam mewujudkan ekonomi hijau dan berkelanjutan perlu juga dikembangkan sistem pelaporan untuk lembaga keuangan dan perbankan. Instrumen pembiayaan OJK, green taksonomi, prioritas SDG fokus pada kualitas, scale up dari program kegiatan yang telah dilakukan.
- Pendanaan iklim perlu dimobilisasi dari sektor swasta maupun sumber lainnya. Penguatan NDC, protokol Montreal (bahan perusak ozon), transisi ke rendah karbon, ekonomi hijau dan biru perlu dibahas lebih teknis dalam CPD ini.
Way Forward:
Pada bulan Maret 2025 akan dilakukan review internal, bulan April 2025 konfirmasi kepada pemerintah Indonesia, Mei 2025 draft CPD akan direview dalam Organizational Performance Group level meeting, dan ditargetkan pada bulan September 2025 dokumen dapat disetujui oleh Executive Board.
