
๐ : Kamis, 13 Februari 2025
๐: 08.00 – 12.00 WIB
๐: Thamrin Nine Ballroom
Dihadiri oleh:
- Bapak Erwin manangsang, Staf Ahli Bidang Transformasi Digital Kemenko Perekonomian
- Bapak Theodore Sutarto, Asisten Deputi Pengembangan Ekonomi Digital Kemenko Perekonomian
- Bapak Hafiz Noer, Head of Research CfDS FISIPOL UGM
- Bapak Prof. Dr. Ir. Ridi Ferdiana, Center for Digital Society, FISIPOL UGM
- Ibu Putri Alam, Direktur Hubungan Pemerintah dan Kebijakan Publik Google Indonesia Singapura
- Bapak Amri Ilmma, Chief Operating Officer Edufarmers International
- Perwakilan K/L Terkait
Latar Belakang dan Tujuan
- Visi pertumbuhan ekonomi 8% yang digagas oleh pemerintahan sejalan dengan program โAI Policy & Skilling Labโ. Program ini merupakan hasil kolaborasi Google Indonesia dengan Center for Digital Society (CfDS) UGM, dan KORIKA untuk menggali potensi pemanfaatan KA di berbagai sektor di Indonesia.
- Program โAI Policy & Skilling Labโ dilaksanakan dalam bentuk kelas-kelas pelatihan yang menyasar berbagai pemangku kepentingan, khususnya kalangan ASN dan pembuat kebijakan.
Pembahasan
Bapak Erwin Manangsang
- Melalui analisis berbasis data dan otomatisasi, AI dapat meningkatkan efisiensi operasional di berbagai sektor penyokong pertumbuhan ekonomi, terutama manufaktur, pertanian, dan ekonomi digital. Dengan demikian, nilai ekonomi dari barang dan jasa yang dihasilkan akan bertambah dan berkontribusi pada peningkatan PDB Indonesia.
- Pengadopsian AI perlu diimbangi dengan pembangunan infrastruktur digital pendukung yang memadai, pengembangan talenta digital yang berkompeten, regulasi dan iklim investasi yang kondusif, serta kolaborasi antarpihak.
- Negara negara ASEAN memiliki kerja sama yaitu ASEAN DEFA yang menjadi salah satu bentuk komitmen yang kuat antar negara-negara ASEAN dalam mendorong dan mengoptimalkan potensi ekonomi digital di kawasan ASEAN. Melalui intervensi DEFA, ekonomi digital ASEAN diperkirakan mampu tumbuh hingga USD 2 triliun, dari yang saat ini sebesar USD 1 triliun.
- Terkait dengan pengembangan talenta Indonesia memiliki Kerjasama dengan Singapura yaitu TECH:X PROGRAM yang merupakan program pertukaran talenta digital yang bertujuan untuk memperkuat dan meningkatkan kompetensi dan kapasitas talenta muda di bidang digital.
- Dari sisi kuantitas talenta digital, kondisi existing tahun 2024 menunjukkan terjadi ketidakseimbangan antara supply talenta digital yang belum mampu memenuhi
kebutuhan pasar kerja akan talenta digital. Dengan proyeksi kebutuhan talenta digital sebanyak 12 juta orang pada tahun tahun 2030, dimana saat ini baru memiliki 6 juta telenta digital. - Salah satu tantangan Indonesia adalah jaringan internet yang ada, dimana kecepatan internet Indonesai saat ini ada di peringkat 86 dunia
Ibu Putri Alam
- Salah satu tujian dari acara kali ini adalah untuk melaporkan dampak dari AI skilling lab yang telah dilaksanakan tahun lalu
- Perbedaan AI dengan teknologi digital lainnya adalah dimana teknologi ditial dahulu hanya dapat melaksanakan perintah yang sudah diseting oleh usernya, sementara saat ini user dapat meminta AI untuk dapat membuat suatu konten baru yang disebut generative AI
- Google AI memiliki 2 jenis AI yaitu AI yang dapat digunakan oleh masyarkat umum dan AI enterprise yang dapat digunakan oleh instansi yang melakukan kerjasama dengan Google cloud sehingga untuk keamanaan datanya lebih terjamin
Bapak Hafiz Noer
- Kolaborasi Google, CFDS dan KORIKA membuat skilling lab pada tahun 2024 yang telah melaksanakan kelas utama selama 3 kali, yang ditujukan untuk meningkatkan kemampuan ASN dalam iplementasi AI dan pencegahan maupun penanganan terhadap risiko penggunaan AI
- Saat ini di Indonesia memiliki 141 data center dan masih sangat kurang dari tujuan Indonesia sebagai pusat data center Di ASEAN
- Indonesia sudah memiliki beberapa dokumen terkait pembahasan kebijakan AI, antara lain:
- SE Menkominfo No 9 Tahun 2023 tentang Etika AI
- Panduan Kode Etik AI di Industri Teknologi Finansial (OJK)
- Buku Putih Strategi Nasional Pengembangan Ekonomi Digital Indonesia 2030
- Visi Indonesia Digital 2045
Bapak Theodore Sutarto
- Portofolio industri Indonesia masih didominasi industri tradisional. Industri High-tech dan digital masih terbatas otomatisasi di sektor publik dan swasta. Faktor penyebab diantaranya kurangnya produk yang kompetitif dan lambatnya adopsi digital, rendahnya daya saing Indonesia di pasar global (Skor Indeks Inodnesia pada Daya Saing Digital Dunia peringkat 51 dari 63 negara pada tahun 2022).
- AI diproyeksikan menjadi komponen inti dari pengembangan ekonomi digital saat ini dan dimasa depan. Indonesia merupakan pasar terbesar AI di ASEAN dan nomor 4 di ASIA.
- Pemerintah harus menghasilkan kebijakan yang dapat meminimalisir dampak negatif dari AI, salah satunya AI dapat menggantikan pekerjaan manusia dimana saat ini 17% sektor pekerjaan yang sudah dapat digantikan AI di Indonesia, sehingga harus memperhatikan sisi lapangan pekerjaan untuk masyarakat.
- Lemahnya cyber security dan keamanan data diri konsumen di Indonesia, menurut National Cyber Security Index (NCSI) (2023) cyber security Indonesia berada di peringkat 5 di Asia Tenggara dan peringkat 49 dunia dari 176 negara dengan skor 63,64.
Prof. Ridi Ferdiana
- Penyebab terambatnya inovasi digital di Indonesia adalah:
- Regulasi yang lambat dapat menghalangi inovasi
- Perbedaan pandangan dalam perlindungan data dan privasi
- Pengembangan SDM yang tidak merata dan dilakukan terburu buru
- Etika serta tanggung jawab dalam penggunaan AI yang belum diterapkan dengan tegas
- Fakta terkait implementasi AI di Indonesia :
- Produktivitas meningkat berkisar 0.8 โ 1.4% akibat otomasi AI dan dapat mengurangi human eror hingga 90%
- AI akan menambah 12 juta pekerjaan baru walau beberapa pekerjaan dapat digantikan AI
- 28% Perusahaan di Indonesia baru tergerak mengembangkan digitalisasi menggunakan AI
- Implikasi Ekonomi Digital Berbasis Kecerdasan Buatan yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi:
- Meningkatkan efisiensi melalui sistem informasi yang mendukung otomatisasi dan prosedur yang efisien
- Penyediaan teknologi untuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM)
- Akses keuangan yang mendukung inklusi untuk startup dan pengusaha
- Infrastruktur digital yang cepat dan terpercaya
- Transformasi sektor industri dengan penggunaan teknologi terkini
