Laporan BIMP-EAGA-ROK Cooperation Fund (BKCF) 5th Call for Proposals Briefing Session

Mohon izin menyampaikan Laporan *Pengarahan BIMP-EAGA-ROK Cooperation Fund (BKCF) 5th Call for Proposals Briefing Session* yang telah dilaksanakan pada:

🗓: Kamis, 13 Februari 2025

🕒: 09.00 – Selesai

📍: daring melalui zoom

Dipimpin oleh: Mr. Hakseok Ryu, Director of Partnership & Governance, GGGI.

Dihadiri oleh:

1. Ibu Susan PUDIN, Head of the BIMP-EAGA Facilitation Centre Malaysia

2. Bapak Budi Supriyanto, Asisten Deputi Manajemen Industri Kementerian Pariwisata RI

3. Perwakilan Kementerian Luar Negeri RI

4. Perwakilan Kementerian Pertanian RI

5. Perwakilan Badan Riset dan Inovasi Nasional RI

6. Perwakilan dari Pemerintah Negara Malaysia, Filipina, dan Brunei

1. Tentang BIMP-EAGA-ROK Cooperation Fund (BKCF)

BIMP-EAGA adalah singkatan dari Brunei Darussalam-Indonesia-Malaysia-Philippines East ASEAN Growth Area. BKCF didirikan oleh Republik Korea pada 2021 untuk mendorong pertumbuhan inklusif dan konektivitas ASEAN. Dana ini juga mendukung visi BIMP-EAGA Vision 2025 (BEV 2025). Pengarahan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman calon pengirim proposal BKCF terkait proses pengajuan dan perkembangan terbaru.

2. Proyek yang Didanai

BKCF memprioritaskan sektor-sektor berikut: Lingkungan, Pariwisata, Konektivitas, serta Pertanian, dan Perikanan. Dana ini menyediakan hibah bagi negara anggota secara individu maupun program dan proyek sub-regional. GGGI bertindak sebagai penyimpan dana dan entitas pengelola BKCF.

3. Kelayakan Pengusul Proposal

Pengajuan proposal terbuka bagi instansi pemerintah, sektor publik/swasta, lembaga penelitian, LSM, dan lembaga otonom dari negara anggota BIMP-EAGA dan ROK. Individu tidak memenuhi syarat untuk mengajukan proposal.

Kisaran Dana Hibah:

• Proyek 1 tahun: Minimum 100.000 USD, maksimum 500.000 USD

• Proyek 2 tahun: Minimum 200.000 USD, maksimum 500.000 USD

• Proyek multi-negara: Maksimum 250.000 USD per negara

Batas akhir pengajuan proposal adalah 14 Maret 2025, pukul 23:59 KST. Proposal harus dikirimkan melalui email ke bkcf.proposal@gggi.org dengan format subjek email: [2025 Submission] Judul Proyek. Agustus 2025, akan diadakan rapat internal (jadwal TBD) serta pengumuman hasil seleksi. Setelah seleksi, proses akan dilanjutkan dengan penandatanganan perjanjian hibah dan implementasi proyek.

4. Template Proposal

• Proposal harus mengikuti format yang telah ditentukan, dengan batas jumlah kata pada setiap bagian dan deskripsi proyek secara rinci. Template log frame tersedia sebagai lampiran.

• Semua jumlah dalam proposal dan template anggaran harus menggunakan USD. Pengusul wajib mengalokasikan anggaran untuk audit keuangan dan mengikuti pedoman biaya pro-forma dalam manual BKCF.

• Kategori anggaran mencakup biaya personil serta biaya kegiatan seperti perjalanan, per diem, dan acara.

• Contoh proposal dapat diakses melalui tautan: https://gggi.org/global-program/bkcf/

5. Tanggapan Kementerian Pertanian RI

• Kementerian Pertanian RI menyoroti pentingnya implementasi teknologi bagi petani kecil serta berbagi pengetahuan. Proposal yang diajukan mencakup keterlibatan ahli dari Korea di Indonesia dengan alokasi pendanaan dari ROK MOFA sebesar 4 juta USD, dengan maksimum 500.000 USD per proyek.

• Dalam pengajuan proyek, pengusul diharapkan mencantumkan mitra dari Korea. Manajemen proyek menjadi tanggung jawab pengusul yang berhasil, sementara GGGI akan melakukan uji kelayakan sebelum kontrak.

• Co-financing diperbolehkan tanpa batasan persentase tertentu, sehingga pengusul dapat mencari sumber pendanaan tambahan. Proses seleksi akan dilakukan oleh GGGI dengan peninjauan internal berdasarkan isi dan kejelasan proposal.

6. Kesimpulan

Proposal harus jelas, spesifik, dan mengikuti pedoman yang telah ditetapkan. Tenggat waktu pengajuan proposal adalah 14 Maret 2025, dan bantuan lebih lanjut dapat diperoleh melalui Sekretariat Nasional dan GGGI bkcf@gggi.org

Demikian disampaikan, terima kasih 🙏🏻