Kegiatan telah dilaksanakan secara daring pada:
🗓: Sabtu, 22 Februari 2025
🕒: 09.00 WIB s.d Selesai
Dihadiri oleh:
1. Bapak Alvy Pongoh, Ketua Umum IHSA;
2. Ibu Rizki Handayani, Deputi Bidang Industri & Investasi, Kemenpar;
3. Bapak Budi Supriyanto, Asdep Manajemen Industri, Kemenpar;
4. Bapak Imam Widodo, Ketua Umum HPI;
5. Bapak Taufan Rahmadi, Dewan Pakar Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) Bidang Pariwisata sekaligus Ketua Dewan Pengawas IHSA;
6. Seluruh pengurus dan anggota IHSA dari 28 Provinsi di Indonesia.
Latar Belakang & Tujuan:
— HSA merupakan organisasi perkumpulan para pelaku usaha pondok wisata dan homestay di Indonesia yang didirikan pada tanggal 22 Februari 2022;
— Dalam rangka memeringati hari ulang tahun ke-3 dengan tema “IHSA Mendukung Pembangunan Pariwisata Nasional yang Berkualitas, Bertanggung-jawab, dan Berkelanjutan”, IHSA menyelenggarakan kegiatan Indonesia Homestay Forum (IHF) 2025 yang dihadiri oleh seluruh pengurus dan anggota IHSA dari 28 Provinsi di Indonesia
Laporan Kegiatan:
1️⃣ Sambutan dari Bapak Taufan Rahmadi, Dewan Pakar Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) Bidang Pariwisata, menyampaikan harapan dan semangat untuk seluruh anggota IHSA sebagai upaya menjawab tantangan pariwisata maka harus terus bekerja sama, berprestasi, saling menguatkan, dan berkolaborasi dengan seluruh stakeholder untuk kebermanfaatan bersama, khususnya pariwisata. Anggota IHSA saat ini berasal dari 28 Provinsi dan 92 Kabupaten/Kota di Indonesia, merupakan modal bagi industri pariwisata sehingga seluruh anggota IHSA harus mampu berkontribusi nyata bagi ekonomi nasional.
2️⃣ Sambutan dari Bapak Alvy Pongoh, Ketua Umum IHSA, menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh anggota IHSA yang telah berjuang dan berkolaborasi bersama selama 3 tahun berdirinya IHSA. Ketum IHSA juga menyampaikan beberapa isu yang ditemukan pada industri homestay nasional yang telah disampaikan melalui audiensi dengan Ibu Menteri Pariwisata pada bulan November 2024, yaitu:
— Bantuan penegasan dair pemerintah pusat terkait pajak, karena homestay sejatinya dikelola secara UMKM sehingga pengenaan pajak sebaiknya tidak disamakan dengan usaha sekala menengah dan besar
— Digitalisasi, standardisasi dan sertifikasi untuk homestay
— Pendidikan dan pelatihan kompetensi SDM agar tetap dimasukkan ke dalam program prioritas pariwisata dan melibatkan para pelaku industri homestay
3️⃣ Sambutan dari Ibu Rizki Handayani, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenpar, menyampaikan bahwa penting untuk mengutamakan kebersihan dan experience yang ditawarkan, sehingga homestay nantinya tidak hanya menjual kamar, tetapi juga menawarkan aktivitas berbasis experience yang dapat dinikmati oleh wisatawan. Experience yang ditawarkan bisa berkolaborasi dengan industri wellness untuk penyediaan spa atau aktivitas wellness lainnya, maupun industri gastronomi di mana homestay dapat menyiapkan makanan lokal secara proper dan bekerjasama dengan HPI untuk penceritaan di balik makanan lokal tersebut. IHSA juga dapat berkolaborasi dan bekerjasama dengan HPI mengenai profil wisatawan yang akan menginap karena HPI yang mengetahui karakter wisatawan sebagai pelaku pariwisata di garis depan. Penyiapan SDM professional yang mengutamakan keramahtamahan dan hospitality sesuai budaya lokal juga harus diperhatikan. Para pelaku homestay perlu untuk selalu beradaptasi, berkolaborasi, dan berinovasi untuk pengembangan homestay dan pariwisata.
4️⃣ FGD mengenai langkah IHSA untuk ke depannya dengan narasumber panel yaitu Ketum HPI, Ketua Dewan Pengawas IHSA, dan Ketum IHSA, yang dilanjutkan dengan tanya jawab dengan para peserta FGD dan foto bersama. Beberapa hal yang dibahas yaitu:
— Menjalin kemitraan dengan pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan swasta
— Mengadakan beragam kegiatna pelatihan guna peningkatan kapasitas SDM dan standard layanan homestay
— Aktif berperan pada penyusunan kebijakan terkait homestay dan pariwisata berbasis masyarakat


