Laporan Rapat Koordinasi Optimasi Layanan Kebandarudaraan dilaksanakan pada:

🗓 Selasa, 18 Februari 2025
📍 13.00 – 14.45
📌 Zoom meeting

Dipimpin Oleh:
Ibu Liz Zeny, Asisten Deputi Sarana dan Prasarana Pendukung Konektivitas, Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan

Dihadiri Oleh

  1. Bapak Adrian Novi, Injourney
  2. Bapak Andy Setyo Biwado, BI Bali
  3. Ibu Anty Kemendag
  4. Bapak Adrian Novry Injourney
  5. Perwakilan Desa Pariwisata Bali
  6. Perwakilan BI
  7. Perwakilan Kemenekraf
  8. Perwakilan Asdep Manajemen Investasi
  9. Perwakilan KemenPU
  10. Perwakilan Diskop UKM Prov Bali
  11. Perwakilan Asdep Pariwisata Nusantara
  12. Perwakilan Direktorat Pemasaran Nusantara
  13. Perwakilan BI Kanwil Bali
  14. Perwakilan Disperindag Prov Bali
  15. Perwakilan Diskominfo Prov Bali

Agenda Utama Pembahasan Rapat:

  1. Perkembangan rencana Bali sebagai hub pariwisata melalui paket wisata “Bali Plus” oleh Kemenpar, BI, Injourney.
  2. Pemanfaatan spot bandara dalam mendukung Intellectual Property (IP) lokal/aktivitas industri kreatif oleh Kemenekraf dan InJourney Airports.
  3. Rencana Kemendag untuk berkolaborasi di area bandara dalam memasarkan produk bernilai tinggi dan potensi kerjasama Kemendag dengan Kemenpar untuk mempromosikan wisata di TEI.

Catatan Pembahasan Agenda Sebelumnya (Tanggal 23 Januari dan 5 Februari)

  1. Kementerian Pariwisata bersama InJourney Airport berencana menjadikan Bali sebagai Hub Pariwisata bagi wisatawan asing melalui pembuatan paket wisata bertajuk “Bali Plus” yang dihubungkan dengan 5 DPSP, yakni Danau Toba, Borobudur, Mandalika, Labuan Bajo, dan Likupang.
  2. InJourney akan bersinergi dengan beberapa pihak seperti Kemenpar dan Astindo, untuk penyelenggaraan travel fair.
  3. Konsep pengembangan Bali Plus agar berdurasi 3 hari di Bali lalu ke DPSP lain.

Poin Pembahasan Hasil Rapat

  1. Kementerian Pariwisata
    • Terkait perkembangan Bali Plus, Asdep Parnus sudah berkoordinasi dengan pelaku industri yakni hoteliers dan TO untuk membuat paket Bali Plus dengan mengikutsertakan 5 DPSP dan destinasi lainnya. Asdep Parnus sudah bertemu dengan hotel, salah satunya JH Collections.
    • Tindak lanjut akan mengadakan pertemuan lanjutan dengan berbagai hoteliers dan TA TO lainnya. Diharapkan minggu depan paket wisata sudah selesai dirancang. Selanjutnya akan dilanjutkan diskusi pada Rabu 19 Februari 2025 dengan agenda pembahasan adalah mengenai Bali Plus dan persiapan lebaran.
  2. DKEM Bank Indonesia
    • DKEM sudah melakukan pembahasan dengan Injourney, Dispar, ASITA dan BTB. Hasil pertemuan tersebut ialah Bali Plus akan ditambah dengan Bali Hub, tujuan utamanya membuat Bali sebagai hub utama. Informasi dari pelaku usaha dan otoritas, Bali Hub cukup feasible untuk dilakukan karena dari sisi keunikan dan dapat saling melengkapi (Bali Nusra). Bali dari sisi budaya, NTB dari sisi adventure, dan NTT dari sisi alam.
    • Pelaku usaha menyampaikan perlu penyetaraan Bali dengan daerah lainnya, seperti infra dan hospitality. Terutama diperlukan upgrade untuk infrastruktur dan hospitality di NTT dan NTB, sehingga apabila dilakukan bundling maka ekspektasi wisman dapat terpenuhi.
    • Infrastruktur perlu untuk diperbaiki, misal dari sisi penyebrangan baik dari kapal dan dermaga. Dari segi penerbangan untuk rute juga sudah harus tersedia.
    • Dari segi SDM juga perlu diperkuat, misal dari hospitality dan para pelaku pariwisata di berbagai daerah.
    • Beberapa hal perlu diperbaiki baik di Bali dan destinasi lainnya yang selama ini menjadi kekhawatiran wisatawan, seperti kemacetan, sampah, dan keamanan.
  3. Dinas Pariwisata Bali
    • Diharapkan Bali dapat berfungsi sebagai lokomotif, untuk menarik wisatawan agar dapat mengunjungi destinasi Bali dan destinasi sekitarnya.
    • Penanganan Bandara di DPS berbeda dengan bandara lain, karena mayoritas Bali sangat tergantung pada sektor pariwisata dan didominasi oleh wisman. Saat ini, antrian di bandara DPS masih sangat memakan waktu. Butuh area khusus untuk penyambutan wisatawan (misal untuk pengalungan bunga).
    • Paling banyak menerima keluhan dari wisatawan justru terjadi di bandara. Baik dari SDM dan pelayanan yang dirasakan.
    • Diperlukan SOP dan tata kelola transportasi.
  4. Injourney
    • Telah mengadakan pertemuan dengan Kantor Perwakilan BI Bali. Dilakukan brainstorming terkait rencana Bali Hub untuk ke beberapa destinasi lainnya. Dari segi bandara, beberapa rute penerbangan yang terintegrasi dari Bali ke destinasi wisata lainnya.
    • Dari Bali ekspektasinya akan menuju destinasi lain. Diharapkan ada standardisasi pelayanan dan pricing, agar perubahan tidak terlalu drastis dari segi experience dan ekspektasi saat mengunjungi destinasi lainnya setelah Bali.
    • Para wisatawan saat masuk ke Bali agar tidak terlalu sulit dan time consuming membutuhkan kemudahan dan integrasi sistem.
    • Diperlukan pembahasan dari sisi maskapai, karena maskapai yang akan menerbangkan dari satu destinasi ke destinasi lain.
    • Saat pembukaan rute, membutuhkan analisis market agar operational cost mereka dapat tertutupi. Dalam mewujudkan Bali Plus, dibutuhkan dukungan untuk maskapai, misalnya dari segi insentif sehingga maskapai mau membuka rute-rute tambahan yang dibutuhkan.
    • Apabila rute sudah terbuka, TO akan membuka paket wisata. Langkah utama nya adalah memastikan rute bisa memenuhi terlebih dahulu. Pemetaan awal dari Kemenpar sudah ada destinasi lainnya, namun untuk lintas destinasi banyak yang belum terhubung
    • Lokasi penempatan produk untuk showcase di bandara terbatas, sehingga perlu pengaturan lokasi. Ada tempat eksisting (keberangkatan ada dekranasda, dan ada lokasi khusus untuk produk Bali).
    • Untuk pintu Internasional akan disediakan di prime area serta Di pintu keberangkatan akan menjual semua produk lokal Bali, sehingga dapat dimasukkan produk lokal tambahan yang dapat di showcase.
  5. Kementerian Ekonomi Kreatif
    • Terkait aktivasi game corner, sedang menghadapi kesulitan terkait jumlah pengguna karena data masih ada di InJourney.
    • Sudah ada beberapa pilihan gim yang dapat diaplikasikan. Konsepnya dalam beberapa waktu akan terus diganti. Apabila implementasi di Terminal 3 sukses, akan diimplementasikan di DPS.
    • Selain game corner, akan diaktivasi reading corner di T3. Sudah terdapat list 100 judul buku yang akan ditampilkan di reading corner.
    • Akan melakukan aktivasi di Jogja, Surabaya, dan Denpasar serta berkoordinasi dengan InJourney di beberapa bandara terkait. Pengelola di masing-masing daerah akan didetilkan kembali pada PKS.
    • Tindak Lanjutnya ialah Kemenekraf agar menyusun lini masa progres dan rencana ke depan terkait implementasi game corner dan reading corner. Lini masa agar dapat dipaparkan pada Rakor Es I Kamis, 20 Februari.
  6. Kementerian Perdagangan
    • Terkait produk indonesia yang telah dikurasi, sudah banyak yang siap untuk ekspor dan sudah banyak juga yang telah diekspor.
    • Display akan diberikan dalam bentuk video. Saat ini telah tersedia QR, jika ada yang berminat dapat langsung mengontak pemilik secara langsung.
    • Pada rapat sebelumnya, akan dilakukan MOU dengan KBUMN, termasuk dengan pihak yang berhubungan dengan bandara.
  7. Dinas Koperasi UKM Bali
    • UMKM yang bisa dikerjasamakan nantinya diharapkan UMKM unggulan mendapatkan showcase di bandara.
  8. Bandara Internasional Bali
    • Akan dilaksanakan kerja sama dengan Pemprov Bali untuk promosi produk unggulan Bali, seperti kain endek, crafts, patung, kopi, coklat, dsb. Sekiranya dapat dishowcase di bandara akan sangat bagus.
    • Terkait kualitas produk sudah melalui serangkaian kurasi oleh BI terutama produk binaan dengan kualitas siap ekspor.
    • Setiap produk agar dilengkapi dengan storytelling, agar menarik perhatian pengunjung. Saat ini, BI belum ada stand khusus di bandara, namun ada stand Dekranasda yang berlokasi dekat dengan pit garuda pada terminal domestik.

Tindak lanjut:
Kemenko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan akan mengadakan rapat lanjutan tingkat eselon I dan mengundang kembali para pihak terkait. Waktu akan diinformasikan kemudian.